Berikut ini akan kami bagikan informasi tentang perbedaan mandi wajib dan mandi sebelum Ramadhan. Bulan ramadhan adalah bulan suci yang mewajibkan umat islam di seluruh dunia untuk menjalankan ibadah puasa.
Sebelum melakukan ibadah puasa biasanya ada beberapa kebiasaan yang dilakukan oleh umat muslim salah satuya adalah mandi. Mandi untuk memasuki bulan puasa berbeda dengan mandi wajib. perbedaanya terletak pada niatnya. Berikut ini akan kami bagikan perbedaan mandi wajib dengan mandi untuk memasuki bulan suci Ramadhan.
Mandi Wajib untuk Menghilangkan Hadas Besar
Mandi wajib adalah serangkainan mensucikan diri dengan cara mandi dengan syarat berniat dan membasahi seluruh tubuh dan membersihkannya tanpa terkecuali. Termasuk menyikat gigi hingga membersihkan hidung dan berbagai bagian tubuh lainnya.
Mandi wajib di indonesia biasa dikenal dengan mandi keramas dikarenakan setiap orang yang menjalankan pembersihhan diri dari hadas ini menggunakan shampo untuk membersihkan bagian rambut kepala.
Seorang muslim wajib melakukan mandi wajib atas beberapa hal berikut:
- Junub: Setelah melakukan hubungan intim atau mimpi basah, seseorang harus mandi wajib sebelum melakukan ibadah seperti shalat.
- Haid: Wanita yang sedang haid harus melakukan mandi wajib setelah masa haidnya selesai sebelum bisa melakukan ibadah seperti shalat.
- Nifas: Setelah melahirkan, seorang wanita harus melakukan mandi wajib sebelum bisa melakukan ibadah seperti shalat.
- Jenazah: Mandi wajib juga diperlukan untuk jenazah sebelum dimandikan dan dikafani.
- Islam: Orang yang baru masuk Islam juga harus melakukan mandi wajib sebagai tanda peralihan ke dalam agama Islam.
- Kesadaran: Jika seseorang dalam keadaan tidak sadar (ghaflah) saat melakukan hal-hal yang memerlukan mandi wajib, dan kemudian sadar, maka wajib mandi wajib.
Ini adalah beberapa situasi yang menyebabkan seorang muslim wajib melakukan mandi wajib dalam agama Islam.
Niat mandi wajib
Dilansir dari laman NU Online, berikut bacaan niat dan tata cara mandi wajib sebelum puasa Ramadhan dalam bahasa Arab.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَال
Arab-latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadasil akbari fardlal lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta’ala.”
Tata cara mandi wajib
Tata cara mandi wajib dalam agama Islam adalah sebagai berikut:
- Niat: Niatkan mandi wajib sesuai dengan penyebabnya, seperti setelah junub, haid, nifas, atau lainnya. Niat dapat dilakukan dalam hati dengan kesungguhan dan ketulusan.
- Mengucurkan air ke seluruh tubuh: Mulailah dengan mencuci tangan hingga bersih, kemudian siramkan air ke seluruh tubuh mulai dari bagian kepala hingga ujung kaki.
- Bersihkan mulut dan hidung: Gunakan air untuk berkumur-kumur dan membersihkan hidung secara menyeluruh.
- Mencuci rambut: Pastikan air mencapai kulit kepala dan meratakan air di sepanjang rambut.
- Mencuci tubuh: Pastikan seluruh tubuh terkena air, termasuk lipatan-lipatan kulit dan bagian-bagian yang sulit dijangkau.
- Memastikan keseluruhan tubuh telah terkena air: Pastikan tidak ada bagian tubuh yang kering atau terlewat dari siraman air.
- Tertib dan berurutan: Lakukan semua langkah dengan tertib dan berurutan, mulai dari bagian kepala hingga ujung kaki.
- Pengulangan: Siramkan air ke seluruh tubuh secara cukup untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Setelah selesai melakukan tata cara mandi wajib, seseorang diharapkan telah membersihkan diri secara menyeluruh dan dapat melanjutkan ibadahnya dengan suci.
Mandi Memasuki Bulan Ramadhan
Mandi Memasuki Bulan Ramadhan adalah mandi sunnah yang dilakukan oleh umat Islam sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Mandi ini dilakukan sebagai persiapan menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah dan sebagai bentuk kesucian diri dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Mandi ini dianjurkan dilakukan pada malam sebelum masuknya bulan Ramadan, atau sore hari sebelum menjalankan ibadah sholat tarwih.
Bacaan niat mandi memasuki bulan Ramadhan dalam bahasa Arab beserta latin dan artinya adalah sebagai berikut:
Bahasa Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُبَارَكِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu al-ghusla min shahri Ramadan al-mubarak sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku niat mandi memasuki bulan Ramadhan yang mulia sebagai sunnah karena Allah Ta’ala.”
Kesimpulan
Perbedaan antara mandi wajib dan mandi memasuki bulan Ramadhan dapat dirangkum sebagai berikut:
- Mandi Wajib:
- Dilakukan dalam situasi-situasi khusus seperti setelah junub, haid, nifas, atau untuk jenazah.
- Bersifat wajib dan menjadi syarat untuk dapat melakukan ibadah tertentu seperti shalat.
- Niatnya terkait dengan kondisi atau kejadian tertentu yang menyebabkan kewajiban mandi tersebut.
2. Mandi Memasuki Bulan Ramadhan:
- Dilakukan sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
- Bersifat sunnah dan dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Sya’ban atau malam 15 Sya’ban.
- Niatnya terkait dengan menyambut kedatangan bulan Ramadhan sebagai bentuk kesiapan dan kesucian dalam menjalankan ibadah selama bulan tersebut.
Dengan demikian, mandi wajib memiliki keterkaitan langsung dengan keadaan atau peristiwa tertentu yang memerlukan mandi, sedangkan mandi memasuki bulan Ramadhan lebih berkaitan dengan persiapan spiritual dan kesiapan diri dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Mandi wajib adalah kewajiban yang harus dipenuhi, sementara mandi memasuki bulan Ramadhan adalah amalan yang dianjurkan sebagai persiapan menyambut bulan Ramadan.